Minggu, 21 Oktober 2012

Dua Sahabat Perguruan Silat

Di sebuah perguruan bela diri,.tinggallah dua orang sahabat. Mereka tinggal di perguruan silat yang berbeda namun terletak di bukit yang bersebelahan. Meskipun berbeda, namun mereka memiliki jadwal yang sama untuk mengambil air untuk kebutuhan masing-masing perguruan silat tersebut. Di sungai itulah mereka bias berbincang dan berbagi cerita.

Pada suatu hari sang murid yang lebih muda saat mengambil air seperti biasanya tidak melihat sahabatnya mengambil air. Meskipun dia menunggunya tetap tak kunjung datang. Keesokan harinya terjadi hal serupa dan terulang sampai beberapa hari setelahnya. Murid yang tua tidak lagi terlihat mengambil air seperti biasanya.


Si murid yang muda mulai khawatir, mungkin kakak sedang sakit atau terluka, atau telah pergi dari perguruan. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk bertandang ke perguruan tempat sahabatnya tersebut untuk memastikan apa sebenarnya alasan sahabatnya tidak mengambil air seperti biasanya.

Sesampainya di sana, dia melihat sahabatnya sedang berlatih pernafasan dan kekuatan perut. Dan dia nampak tidak sedikitpun seperti orang sakit.

"Hai kak, sudah beberapa hari ini aku tidak melihatmu mengambil air seperti yang kita lakukan setiap harinya. Apa yag sebenarnya terjadi?", tanya murid yang lebih muda.

"Terima kasih dek , kamu telah mengunjungiku. Mari sini kakak tunjukkan", ajak si murid tua.

Sambil berjalan, dia menjelaskan, "Bukannya kakak tidak membutuhkan air lagi, namun akhir-akhir ini saat kakak selesai beraktifitas atau saat kakak beristirahat kakak menggali sumber air disini untuk nantinya kakak buat sebuah sumur air. Kakak yakin disini ada sumber air asalkan kita mau menggali dan berusaha pasti bisa. Dan keyakinan kakak membuahkan hasil".

"Nah, sekarang kakak bisa berlatih lebih giat dan menghemat banyak waktu untuk berkonsentrasi lebih pada latihan kakak. Dan kakak bisa mengerjakan kegiatan lain yang jauh lebih bermanfaat dan lebih menyenangkan daripada kegiatan yang kita lakukan setiap harinya itu", jelasnya dengan senang.



Murid yang lebih tua menggambarkan sosok yang memiliki kesadaran yang lebih tinggi dan sedikit lebih kreatif. Dia berani merencanakan sesuatu yang lebih baik untuk masa depannya. Dia bersedia menanggung semua resiko untuk mewujudkan impiannya. Karena dia percaya kepada "HARAPAN" bahwa yang akan dicapainya adalah sesuatu yang lebih besar dan berarti.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar