Pernah dilakukan suatu percobaan sederhana oleh seorang ahli. Dia menggunakan dua buah benih tanaman yang sama diletakkan di pot yang berbeda. Sebut saja tanaman A dan tanaman B. Lalu tanaman itu dipindahkan ditanah pekarangan taman. Nantinya kedua tanaman tadi akan diperlakukan secara berbeda.
Tanaman A dan B sama-sama diberi porsi sinar matahari yang sama. Namun dalam pemberian air berbeda. Tanaman A diberi air rutin sehari dua kali, pagi dan sore hari. Sedangkan tanaman B diberi air dua hari sekali saja. Hal ini dilakukan rutin hingga tiga bulan pertama. Belum ada terlihat perbedaan yang mencolok antara keduanya. Kedua tanaman itu sama-sama tumbuh dan hidup subur.
Hal itu tetap dilakukan selama semester berikutnya. Sudah terlihat cukup besar. Dan uji coba sebernarnya dilakukan. Tanaman A dicabut. Ternyata tanpa ada kesulitan berarti tanaman A dengan sangat mudah dicabut. Kemudian perlakuan yang sama dilakukan ke tanaman B. Tanaman B sangat susah dicabut, dengan susah payah, dan dengan sedikit bantuan alat untuk menggali tanahnya akhirnya tanaman B bisa juga dicabut.
Dan sekarang terlihat jelas perbedaan kedua tanaman ini yang jika dilihat sepintas dari atas sama persis. Akarnya yang terlihat sangat berbeda. Tanaman A mempunyai akar pendek dan hanya memiliki beberapa serabut kecil saja. Namun tanaman B mempunyai akar besar dan sangat lebat dan panjang.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari percobaan ini?
Tanaman itu sama halnya dengan kita. Tergantung kita mau jadi tanaman yang mana? Tanaman A setiap hari disiram sehingga dia berkecukupan air dan tidak perlu memiliki akar yang kuat dan panjang untuk mencari air. Namun efeknya, dia mudah sekali tumbang, mudah sekali terhempas angin dan roboh.
Berbeda dengan tanaman B, dia disiram dua hari sekali, artinya dia kekurangan air dan jika mau bertahan hidup, dia harus memiliki akar yang panjang dan kuat untuk mencari air didalam tanah demi kelangsungan hidupnya. Efeknya dia memiliki akar yang kuat dan tidak mudah roboh dan tumbang meski diterpa badai. Akarnya tertancap kuat ditanah.
Jika pelajaran ini diterapkan didunia nyata, manusia memerlukan pelatihan secara nyata untuk belajar bagaimana berusaha dengan daya dan upaya sendiri untuk bertahan hidup tanpa harus menerima bantuan dari orang lain. Jika ingin tahan menghadapi cobaan dan kesulitan tidak ada cara lain selain mencoba dengan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain.
Ada hal yang tak bisa diajarkan dalam hidup, namun harus dilakukan jika ingin memilikinya. Sama seperti saat kita belajar naik sepeda, jika kita terus menerus dituntun, kita tidak akan pernah bisa bersepeda. Harus jatuh berkali-kali dulu, lalu bangun lagi, mencoba lagi hingga akhirnya kita mampu mengayuh sepeda sendiri.
Berusahalah menyelesaikan masalahmu sendiri tanpa mendapatkan bantuan dari orang lain. Semakin banyak engkau merasakan kesakitan karena berusaha menyelesaikan mesalah, semakin dekat engkau dengan kenikmatan dan keberhasilan. Tetaplah semangat mengejar semua mimpimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar